Saturday, June 8, 2013

Lulus SMU / SMK Mau ke Mana?

Euforia hingar-bingar kelulusan SMU dan SMK masih terasa. Para mantan siswa itu seolah merasa telah terlepas bebas dari kungkungan pendidikan yang telah sekian tahun mereka jalani, merasa bebas merdeka. Namun yang tak mereka sadari adalah adanya persimpangan jalan yang cukup rumit di depan sana yang menghadang. Setelah lulus mau ngapain, mau ke mana? Terdapat banyak pilihan yang dapat mereka ambil. Namun semua memiliki resiko. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Beberapa pilihan itu diantaranya adalah melanjutkan pendidikan, bekerja, atau bahkan menikah.

Pilihan pertama adalah melanjutkan pendidikan. Jika ingin melanjutkan pendidikan, sebaiknya dipikirkan sejak awal dengan matang, karena pendidikan setelah SMU atau SMK berbeda dengan saat masih sekolah dulu. Pendidikan tinggi penjurusannya dilakukan sedari awal. Jadi sebaiknya pilihan disesuaikan dengan minat, bakat, hobi, ataupun cita-cita. Selain jurusan, hal lain yang harus diperhatikan adalah jenjangnya, apakah diploma atau sarjana. Kelebihan diploma adalah lebih berfokus kepada skill, sedangkan sarjana lebih fokus kepada pengembangan dan konsep. Semua harus dipertimbangkan dengan matang demi tujuan jangka panjang yang menjanjikan, jangan hanya sebatas ikut-ikutan teman.

Pilihan yang kedua adalah bekerja. Pilihan ini dapat diambil jika para mantan siswa merasa kondisi ekonomi keluarganya kurang mendukung untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Namun yang harus digaris bawahi adalah, lapangan kerja yang tersedia bagi lulusan SMU atau SMK sangat sedikit. Biasanya hanya menjadi sales, customer service, office boy, cleaning service di sebuah kantor kecil, atau bahkan menjadi buruh. Namun bagi para mantan siswa lulusan SMK, peluangnya jauh lebih besar karena biasanya banyak perusahaan besar yang memberikan lowongan dengan gaji yang cukup menjanjikan, dengan risiko harus bersedia di tempatkan di luar kota atau bahkan luar pulau. Jika ingin pekerjaan lain, sebenarnya bisa saja memulai usaha mandiri atau berwirausaha. Asalkan gigih, semangat serta memiliki tekad yang kuat, berwirausaha bisa sukses walaupun dengan modal yang tak begitu besar.

Pilihan yang ketiga yaitu menikah. Di Indonesia, terkadang kita masih menjumpai anak perempuan tamatan SMU hanya menunggu ‘dilamar’. Namun menurut hemat penulis, langsung menikah seusai lulus SMU bukanlah pillihan yang bijaksana, mengingat bahwa usia masih terlalu dini. Disamping itu, menikah menuntut kematangan emosi, psikologis, sosial, serta keuangan. Beban yang dipikul bagi individu yang menikah pun juga teramat besar jika usianya masih terlalu dini.

Lulus SMU atau SMK adalah salah satu langkah kecil dalam perjalanan hidup, yang masih harus dilanjutkan dengan langkah-langkah yang lainnya. Dari pilihan-pilihan tadi dapat diambil yang terbaik sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Yang penting adalah bagaimana agar para mantan siswa tetap produktif dan memiliki karya.

(Ditulis oleh Heriyanto, mahasiswa jurusan Teknik Informatika STMIK Amikom Yogyakarta, NIM 10.11.4316 kelas 10.S1TI-09).